• Login
Resensi.id
  • Beasiswa
    • Beasiswa Go-Book
    • Beasiswa Go-Read
    • Beasiswa Go-Res
  • Resensi
    • Resensi Buku
    • Resensi Film
  • Peresensi
No Result
View All Result
  • Beasiswa
    • Beasiswa Go-Book
    • Beasiswa Go-Read
    • Beasiswa Go-Res
  • Resensi
    • Resensi Buku
    • Resensi Film
  • Peresensi
No Result
View All Result
Resensi.id
No Result
View All Result

Bagaimana Kebiasaan Bisa Merubah Identitas Kita? | Resensi Buku Atomic Habits

admin oleh admin
28 September 2022
kategori budaya, Pendidikan
0
Bagaimana Kebiasaan Bisa Merubah Identitas Kita? | Resensi Buku Atomic Habits
0
SHARES
190
VIEWS
Bagikan ke FacebookBagikan ke TwitterBagikan ke Whatsapp

 

Resensi Buku Atomic Habits oleh Priska Nur Safitri

Bagaimana cara memulai kebiasaan baik?

Setiap orang ingin memiliki kebiasaan (habits). Namun kebanyakan mereka tak mengetahui bagaimana cara memulai habits. Melalui buku ini James Clear, mengajak pembaca untuk selangkah kedepan supaya hidup mampu memberi makna. Habits yang dilakukan secara konssisten setiap hari secara berkelanjutan, meskipun dilakukan dengan durasi singkat akan memberi pengaruh luar biasa. Membangun kebiasaan baik di tengah masa pandemi seperti ini akan membuat kita terlahir sebagai pribadi baru saat pandemi usai.

Perubahan kecil sering diabaikan manusia karena perubahan tersebut tidak langsung menampakkan hasil. Namun seiring waktu berjalan, kebiasaan baik akan melipatkangandakan hasilnya sendiri. Karena kebiasaan adalah bagian dari waktu yang mampu bersahabat, sebaliknya, musuh terbesar diri adalah kebiasaan buruk.

“..jika bisa menjadi 1% lebih baik setiap hari, dalam setahun akan mendapatkan 37 kali lebih baik di penghujung tahun. Namun jika setiap hari lebih buruk, dalam setahun maka akan menurun hingga menjadi nol..” (h.18).

Seiring kebiasaan baik yang dilakukan, manusia berorientasi pada sasaran. Membuang waktu guna memikirkan sasaran tanpa merancang suatu sistem adalah kegiatan yang tak seimbang. Maka membangun sistem lebih penting dibanding menentukan sasaran. Sistem yang dibangun dengan baik akan menghasilkan sebuah kemajuan, sementarasasaran hanya menetapkan arah.

Tentukan Target

Apakah pemenang dan pecundang memiliki sasaran yang sama? Fokus pada sasaran akan mengalami survivorship bias, yang berorientasi menang, mengabaikan segala cara untuk mencapai target. Sasaran itu sejatinya orientasi sesaat, karena akaan membawa kita untuk mengejar hasil tanpa membangun suatu sistem. Namun pemenang adalah mereka yang terus menerus melakukan kebiasaan baik sekecil apapun dan melakukannya secarakeberlanjutan. Dengan begitu merekaakan meraih keistimewaan (karena punya sistem).

Saat aktivitas terbentuk, aktivitas otak berkurang. Otak akan melompat dalam segala proses sehingga akan tercipta aturan mental. Saat menghadapi masalah, kita akan tahu bagaimana langkah demi langkah yang harus diambil untuk mencari solusi. Pilihan yang awalnya memerlukan usaha, jika dilakukan secara kontinu maka akan menjadi tindakan otomatis kita, sehingga habit baik akan terbentuk. Sejatinya kebiasaan adalah pintasan dari suatu pengalaman aktifitas kita.

Habitssangat ditentukan pula oleh lingkungan. Kebiasaan baik seseorang biasanya dipengaruhi dari keluarga maupun lingkungannya. Cara membentuk kebiasaan yang paling efektif adalah meniru kultur perilaku yang kita inginkan. Kebiasan baru cenderung mudah diraih saat dilakukan setiap hari secara berulang, apalagi jika lingkungan kita melakukan hal yang serupa.

James Clear memberi contoh bagaiamana memprogram ulang otak sehingga menghasilkan sebuah kebiasaan. Kebiasaan yang dianggap sulit, tak selamanya sulit. Kita dapat membuat itu menjadi lebih menarik, dengan mengaitkan kebiasaan dengan pengalaman, syaratnya yaitu dengan mengubah pola pikir.

Mengubah pola pikir sebagai bagian paling dasar, namun memiliki efek luar biasa. Seperti di contohkan James Clear. Kita “harus”…. Kata “harus” alangkah baiknya diganti dengan “berkesempatan”. Berkesempatan artinya kita mampu menjangkau apa yang harus dilakukan, namun kata harus ‘memberi’ tekanan dalam diri sendiri.

“Pola pikir yang diubah, adalah bagian  mengubah satu kata sebagai wujud perubahan pola pikir dalam melihat peristiwa. Serta mengubah beban perilaku sebagai beban namun menjadi suatu kesempatan sebagai bagian dari aktivitas. Ketika kita berkesempatan melakukan hal tersebut artinya memperoleh bukti atas perubahan berdasarkan pola pikir yang telah kita pilih. Perubahan pola pikir bukan sesuatu yang ajaib, dan selangkah lebih maju untuk mencapai ritual motivasi” (h. 150).

Membangun Kebiasaan Membaca

Hambatan manusia, setelah pola pikir adalah mengambil aksi (bertindak). Cara efektif untuk menghilangkan kebiasaan buruk seperti suka‘menunda’ aksiadalah dengan strategi dua menit. Ketika melakukan kebiasaan baru, kebiasaan tersebut harus dilakukan dalam kurang dai dua menit.  Contoh “membaca sebelum tidur” menjadi “membaca satu halaman”. Namun bila hal tersebut terkesan ‘paksaan’ cobalah berhenti setelah dua menit.

Meskipun hanya dilakukan 2 menit. Namun disaat kita fun dengan membaca buku tersebut, maka dua menit menjadi kurang. Semakin kita membiasakan aktiftas tersebut secara kontinu, tentu peluang untuk masuk pada hal-hal yang lebih besar semakin terbuka.  Membangun habitsharus menjadikan hal tersebut terasa nyata, menjadikannya mudah, dan menjadikannya menarik. Serta mampu memberi kepuasan yang membuka peluang.

Awal mula melakukan kebiasaan tentu terasa berat, namun jika dilakukan terus menerus, berulang-ulang akan menjadi pengembangan pada kefasihan, menemukan ketrampilan. Kecepatan tersebut berbanding dengan kebiasaan yang otomatis dilakukan secara berulang-ulang.  Bila kebiasaan dilakukan rutin maka akan menjadi sisi positif. Sehingga kita berfikir menjadi lebih baik karena adanya pengalaman. Padahal hal tersebut lebih baik karena Anda memperkuat kebiasaan. Melalui kebiasaan dan praktik yang disengaja akan memberi hasil berupa penguasaan.

Kebiasaan Baik dan Kepercayaan Diri

Kebiasaan itu penting bukan karena mampu memberi hasil yang lebih baik, namun kebiasaan mengubah keyakinan pada diri sendiri. Identitas diri sendiri akan muncul dari kebiasaan kita, dengan menjadi versi terbaik menurut diri sendiri, untuk meningkatkan dan memperluas identitas.

James Clear mengajak pembaca untuk melakukan perbaikan sekecil apapun yang kadang kita menganggapnya tidak bermakna dan tidak akan berdampak pada kehidupan kita. Namun sekeping perubahan akan memberikan hal positif jika terus menambahkan perubahan kecil terhadap apa yang sudah menjadi kebiasaan kita.

Hasil adalah “Kebiasaan yang keberlanjutan”. Kekuatan dibalik habits adalah perubahan kecil yang dilakukan secara terus menerus sehingga mampu memberi makna dan  hasil yang menabjubkan. Sudah, awali saja dengan 2 menit kebaikan setiap hari dahulu, besok pasti kamu jadi dirimu versi terbaik!

 

 

Judul Buku      : Atomic Habits

Penulis             : James Clear

Penerjemah      : Alex Tri Kantjono Widodo

Penerbit           : Gramedia Pustaka Utama

Tahun Terbit   : 2019

Jumlah Hal      : 340

ISBN               : 978-602-06-3318-3

Presensi           : Priska Nur Safitri

 

Previous Post

Melacak Energi Dandhy dalam Melawan Neoliberalisme

Next Post

Dari Bahasa Persatuan ke Persatuan Bahasa | Resensi Buku Sumpah Pemuda; Makna & Proses Penciptaan Simbol Kebangsaan Indonesia

Next Post
Dari Bahasa Persatuan ke Persatuan Bahasa | Resensi Buku Sumpah Pemuda; Makna & Proses Penciptaan Simbol Kebangsaan Indonesia

Dari Bahasa Persatuan ke Persatuan Bahasa | Resensi Buku Sumpah Pemuda; Makna & Proses Penciptaan Simbol Kebangsaan Indonesia

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Bagaimana Islam Memandang Aborsi, Childfree dan Perempuan Pencari Nafkah untuk Suaminya?

Bagaimana Islam Memandang Aborsi, Childfree dan Perempuan Pencari Nafkah untuk Suaminya?
oleh admin
17 Oktober 2025
0
ShareTweetSendShare

Apakah Perempuan Sekarang Sudah Menjadi Sarinah Seperti yang Soekarno Impikan?

Apakah Perempuan Sekarang Sudah Menjadi Sarinah Seperti yang Soekarno Impikan?
oleh admin
27 Desember 2024
1
ShareTweetSendShare

Panduan Menulis Resensi Buku

Panduan Menulis Resensi Buku

Panduan Menulis Resensi Buku

oleh admin
19 Desember 2024
0
ShareTweetSendShare

Definisi Moral, Apa Sih Itu?

Definisi Moral
oleh admin
13 Desember 2024
0
ShareTweetSendShare

"Baca Apa Yang Ingin Kamu Baca"

Menu

Penulis

Kontak

Daftar

Menjadi Penulis

Syarat Ketentuan

Privacy Policy

Copyright © 2023 Resensi.id. All rights reserved.

No Result
View All Result
  • Beasiswa
    • Beasiswa Go-Book
    • Beasiswa Go-Read
    • Beasiswa Go-Res
  • Resensi
    • Resensi Buku
    • Resensi Film
  • Peresensi

© 2022 Resensi.id

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In